‘I love you’ memang kalimat pamungkas, namun nggak cukup cuma diucapkan saja. Perlu juga dibuktikan dengan tindakan agar hubungan terasa lebih content, fulfill, complete, you name it.
Love is wider spectrum. Ada yang merasa dicintai dengan diberi kejutan, dipeluk, dikasi kalimat pujian, atau dibeliin berlian (lol). Tergantung love language-nya apa. Tapi yang pasti action menjadi hal penting dan menjadi consideration jika menyangkut hubungan.
Jika pasangan hanya berucap ‘i love you’, tapi kamu merasa tertekan, nggak nyaman, insecure, maka kalimat pamgungkas itu nggak sepenuhnya berarti. Bisa jadi, pasangan nggak menunjukkan cintanya lewat tindakan atau pahitnya, ya.. cintanya hanya di bibir saja alias hoax.
Read More: Terobsesi Mencari-cari Kebahagiaan
Seorang teman cerita bahwa dia merasa content sama pasangannya karena selalu menunjukan real action, nggak cuma digombalin doang. Pasangannya sering nunjukin genuine love lewat tindakan. Dia menunjukkan kekhawatirannya, mau mendengarkan, selalu menyertakan temen gue di short and long terms goals-nya. Epic-nya, bilang i love you lewat notes di transferan Jenius-nya. She must feel so loved.
Temen gue lainnya pernah cerita kalau pacarnya pernah ngasi Sangobion karena temen gue ini anemia. Lebih dari 10 tahun berlalu, dan temen gue ini masih mengingat hal manis yang pernah ditunjukkan pacarnya (sekarang mantan) ke dia. Itu artinya, bukan soal nilainya atau barangnya, namun soal kepedulian, perhatian, dan merasa dihargai oleh pasangannya.
Aspek lain dari cinta dan hubungan adalah emotional secure. Menurut psikolog John Amodeo, ketika pasangan tidak membuat kita merasa dikritik, dan tidak terus-menerus disalahkan, mempermalukan, atau mendapat penolakan, kita bisa merasa aman secara emosional. Hal ini yang juga yang memungkinkan kita terhubung secara mendalam dengan pasangan.
Read More: Tidak Semua Kehilangan adalah Kehilangan
“Bertindak penuh kasih dan cinta memerlukan kebiasaan seperti menghargai, peduli, membantu dan berbagi. Kebiasaan ini yang membuat hubungan cinta bisa bertahan lama. Kebiasaan mencintai ini bisa menyebarkan energi positif yang membuat hubungan terasa aman dan memuaskan. Pun mendengarkan dengan cara yang apresiatif juga meningkatkan perasaan cinta,” kata
Susan Heitler Ph.D untuk Psychology Today.
My final thought, Love is not just an emotion, but it’s an action.
Love beyond words.