Makna sejati dari ‘happily ever after’ bukan hanya sampai di momen pernikahan. Tapi pada akhirnya bisa banyak menghadapi banyak momen sulit bersama.

Ya, akhirnya kita bisa melalui banyak babak – dari sedih, melihat satu sama lain berada di titik terendah, namun datang lagi fase bahagia. Itu semua nggak luput dari dukungan satu sama lain dan keberanian untuk tetap survive. Karena pada dasarnya, cinta nggak hanya melibatkan senyum di bawah matahari, tetapi juga bersama-sama bertahan di bawah hujan.

Pernikahan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari petualangan baru. Semoga kami bisa memaknai pernikahan sebagai komitmen yang mendalam untuk bisa tumbuh bersama, saling mendukung dan membangun kehidupan yang diberkahi.

Kadang kalau lagi emosional (baca lebay) aku menyadari bahwa nggak bisa deh hidup nggak ada dia. Hidup bersama dan menikahi suamiku saat ini adalah keputusan terbaik. Walaupun ada aja berantemnya, tapi aku tau aku gak bisa nggak ada dia. Semoga dengan adanya kesadaran itu bisa menjadi perekat dan takut dengan perpisahan yang dibuat-buat oleh manusia.

Semoga kami bisa terus merangkul makna happily ever after, di mana hubungan harus terus diperjuangkan yang melibatkan banyak kesabaran, pengertian, dan mau mengalah.

Tagged in:

About the Author

Kiki Oktaviani

A writer, mother, lifetime learner

View All Articles